my picture

Jumat, 02 Maret 2012

DI BALIK LIMA PERINTAH ANEH

Ini adalah salah satu kisah yang cukup menarik dari sekian banyak kisah yang pernah saya baca. Lumayan untuk di jadikan pelajaran, juga bisa untuk dongeng sebelum tidur untuk anak (bagi yg sudah punya anak) atau adik-adik anda.. :D

gambar kekinian (expanding brain :v)

            Dulu, ada salah seorang yang menerima wahyu melalui mimpi. Dalam mimpinya, si fulan  itu mendapatkan suatu perintah. “Esok hari, engkau di perintah untuk keluar dari rumah pada waktu pagi, lalu berjalanlah engkau menuju barat. Engkau di perintahkan untuk melakukan lima hal. Pertama, apa yang engkau lihat atau hadapi, maka makanlah; kedua, engkau sembunyikan; ketiga, engkau terimalah; keempat, jangan engkau putuskan harapan; yang terakhir atau yang  kelima, larilah engkau darinya.

            Pada keesokan harinya, orang itu pun keluar dari rumahnya. Ia berjalan menuju ke barat, ia membawa sebuah pedang untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu. Dan ternyata yang pertama dihadapinya adalah sebuah bukit besar berwarna hitam. Orang itu pun terlihat kebingungan sambil berkata, “Aku di perintahkan untuk memakan apa-apa yang ku hadapi pertama kali, tapi sungguh aneh, bukit sebesar itu sungguh mustahil untuk memakannya”.
            Namun, orang it uterus menuju bukit dengan hasrat untuk memakannya. Ketika ia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mulai mengecil, dan terus mengecil hingga menjadi sebesar roti. Maka, orang itupun mengambilnya dan kemudian di suapkan kedalam mulutnya. Saat di telan sungguh terasa manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur ‘Alhamdulillah’.
            Kemudian, orang itu meneruskan perjalanannya dan bertemulah ia dengan sebuah mangkuk emas. Ia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan. Lalu ia menggali sebuah lubang, dan di tanamkannya mangkuk emas tersebut kedalamnya, kemudian di tinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itupun keluar lagi dari tempat ia menanamnya. Lalu ia pun menanamkan nya kembali berulang-ulang hingga tiga kali berturut-turut. Maka  berkatalah orang itu, “Aku telah melaksanakan perintahmu”.
            Lau orang itu meneruskan perjalanannya. Tanpa ia sadari, mangkuk emas itu keluar lagi dari tempat ia ditanam.
            Ketika ia baru saja melanjutkan perjalanannya, ia melihat seekor burung elang yang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengar suara burung kecil itu berkata, “Wahai manusia, tolonglah aku”.
            Mendengar perkataan burung itu, hatinya merasa simpati, lalu dia pun mengambil burung itu dan di masukkan ke dalam bajunya. Melihat keadaan itu, burung elangpun datang menghampiri orang itu sambil berkata, “Wahai hamba Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak tadi pagi. Oleh karena itu jangan engkau patahkan harapanku dari rezekiku”.
            Mendengar penuturan dari burung elang, maka orang itu teringat akan pesan dalam mimpinya yang keempat, yaitu tidak boleh memutuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya ia membuat keputusan , ia mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pahanya (uuh, pasti sakit..!!) dan di berikannya kepada burung elang itu. Setelah mendapat sepotong daging burung elang itu pun terbang pergi, sedang burung kecil tadi di lepaskan dari dalam bajunya.
            Selepas kejadian itu, ia meneruskan perjalanannya. Tidak lama kemudian ia bertemu dengan suatu bangkai yang amat busuk baunya. Dia pun bergegas lari dari situ, karena tidak tahan menghirup bau yang menyesakkan hidungnya. Setelah menemui kelima peristiwa itu, maka pulanglah ia kerumahnya.
            Pada malam harinya, ia berdoa. Dalam doanya ia brkata,”Ya Allah, hamba telah mengalami mimpi malam tadi yang memerintahkan hamba untuk melakukan lima perintah, maka jelaskanlah arti dari semuanya ini”.
            Setelah ia tidur, Allah SWT lewat mimpinya memberitahu tentang arti dari lima perintah yang di berikan kepadanya. “Yang pertama, yang engkau makan itu ialah amarah. Pada mulanya Nampak besar seperti bukit, tetapi jika bersabar dan dapat menahannya, maka marah itu akan menjadi kecil dan akan terasa lebih manis daripada madu. Kedua, semua amal kebaikan (budi), walaupun di sembunyikan maka ia akan nampak juga. Ketiga, jika sudah menerima amanah dari seseorang maka janganlah kamu khianat kepadanya (ingat perkataannya kepada burung kecil). Keempat, jika orang meminta kepadamu, jangan di kecewakan, maka usahakanlah untuknya demi membantu, meskipun kau sendiri sudah berhajat. Kelima, bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan aib seseorang). Maka berlarilah bila menjumpai orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah”.
            Sekian kisah dari saya, terima kasih sudah membacanya.
            Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar